
Saulus adalah seorang yang brutal dan penuh darah, darah Stefanus, martir Kristen yang pertama, memercik ke jubahnya saat ia berdiri disana dan menyetujui perbuatan para pembunuh akan suatu perbuatan yang keji saat itu. Anak muda ini lebih tampak seorang teroris pada zamannya daripada seorang anak muda yang cerdas dan pelajar Hukum Taurat.
Lalu bagaimana mungkin seorang pembunuh berdarah dingin yang telah mengejar dan membunuh banyak orang-orang kudus Tuhan dapat menjadi rasul terbesar bagi Kristus dengan penuh kuasa? Dari seorang anak muda yang penuh dengan gairah kekerasan di hatinya karena tidak terarah dengan benar lalu berubah menjadi seorang pria dewasa yang penuh hikmat dan penuh kasih karunia? Hanya satu cara, Saulus telah bertemu muka dengan muka dengan Sang Pengubah yang hebat yakni "Yesus Kristus", Anak Allah. Paulus menemukan Terang itu dan Terang itu menuntunnya keluar dari kegelapan dosa kepada pengampunan Tuhan yang mulia.
Rasul Paulus, teroris yang bertobat menjadi seorang pengarang yang penuh ilham, pengajar yang luar biasa, penginjil yang berani, pantang menyerah dan penuh kuasa. Ia melangkah dengan berani memasuki panggung dunia abad pertama dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dan tak terlupakan hingga saat ini! Kehidupannya dan pelayanannya, begitu mengagumkan dan mengesankan! Sementara banyak orang percaya menganggap dirinya sebagai "orang kudus" , ia sendiri menganggap dirinya adalah sebagai "orang yang paling berdosa". Dan tidak ada seorangpun dalam Alkitab yang memberi pengaruh begitu mendalam kepada Paulus selain hanya Kristus sendiri.
Paulus menjadi orang yang sangat tegar dalam pelayanannya, memiliki keteguhan pikiran dan roh serta keberanian yang tak pernah kenal menyerah meski harus menghadapi bahaya dan kesulitan yang mengancamnya. Ia adalah sosok yang kuat mental, ulet, dan sangat keras hati. Paulus mengejar misi ilahinya dengan ketetapan hati yang teguh. Dan Tuhan memakai dirinya secara luar biasa untuk memjungkir-balikkan dunia pada zamannya itu bagi Kristus.
Pria yang pernah menganiaya dan membunuh orang-orang kudus Tuhan ini, sangat mengerti untuk menjelaskan kasih karunia dengan lebih baik daripada orang-orang lain dizamannya. Pesan dan gayanya ditandai dengan kelembutan. Mengapa? Karena dia tidak pernah berhenti bersyukur sebagai penerima "kasih karunia" itu. Kasih karunia Tuhan yang berlimpah-limpah telah mengubah "agresor" yang kejam ini menjadi seorang "juru bicara" bagi Kristus, yang rendah hati tetapi memiliki kuasa yang besar. Untuk menjadi seorang dengan ketegaran hati seperti itu tentu sangat membutuhkan "kasih karunia" yang besar pula. Semakin kita mengerti tentang kegelapan di masa lalu, semakin kita mengerti pula arti pengucapan syukur dan kasih karunia yang kita terima.
Jika seorang yang merasa dirinya paling berdosa dapat diampuni dan menjadi alat Tuhan yang luar biasa, tidak dapatkah IA mengampuni dan memakai kita juga? Jika IA dapat mengubah Saulus dari Tarsus yang membantai telah hamba-hambaNya menjadi Rasul Paulus yang berkhotbah dan melaksanakan apa yang ia khotbahkan, maka IA juga dapat mengubah kehidupan kita juga.
Dalam buku ini Anda akan mempelajari kehidupan Rasul Paulus untuk dipakai Tuhan secara luar biasa, untuk memiliki kasih karunia yang besar dan ketegaran hati.
Harga : Rp 45.000,-